Membeli mobil bekas, terutama yang sudah berusia tua, memang sering menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin memiliki kendaraan dengan harga lebih terjangkau.
Namun, meskipun harga yang ditawarkan lebih murah, ada sejumlah risiko yang perlu diperhatikan agar tidak menyesal di kemudian hari.
Berikut adalah empat risiko utama yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli mobil bekas.
Untuk menghindari risiko itu, disampaikan juga alasan mengapa membeli mobil baru di diler Nasmoco bisa menjadi pilihan yang lebih bijak dan menguntungkan
1. Kondisi Mesin dan Kaki-Kaki yang Rentan Rusak
Mobil bekas keluaran tahun lawas umumnya memiliki kondisi mesin dan kaki-kaki yang lebih rentan terhadap kerusakan.
Keausan komponen seperti mesin, suspensi, dan rem bisa sangat tinggi, terutama jika perawatan sebelumnya tidak dilakukan dengan baik.
Jika Anda hanya tergiur harga murah dan tidak mengecek dengan cermat kondisi mesin dan kaki-kaki, Anda berisiko menghadapi biaya perbaikan yang tinggi.
Untuk menghindari masalah ini, sangat penting untuk memeriksa secara detail kondisi mesin dan kaki-kaki mobil bekas.
Oleh karena itu dengan membeli mobil baru, Anda akan mendapatkan mesin dan komponen yang masih dalam kondisi prima, mengurangi risiko perbaikan mahal dalam jangka pendek.
2. Kesulitan Mendapatkan Suku Cadang
Beberapa mobil lawas, terutama yang sudah tidak diproduksi lagi atau memiliki populasi yang sedikit di Indonesia, bisa sangat sulit mendapatkan suku cadang.
Bahkan jika ada, suku cadang tersebut mungkin lebih mahal atau harus menunggu lama karena harus diimpor dari luar negeri.
Misalnya, mobil keluaran Eropa atau non-Jepang dari era 1990-an atau awal 2000-an seringkali sudah tidak lagi diproduksi, sehingga pemilik harus mencari alternatif yang kualitasnya belum tentu terjamin.
Dengan membeli mobil baru, Anda tidak perlu khawatir tentang ketersediaan suku cadang karena mobil baru memiliki jaringan distribusi suku cadang yang lebih luas dan lebih mudah didapatkan.
Selain itu, Anda akan lebih tenang dengan suku cadang asli yang berkualitas tinggi.
3. Biaya Perawatan yang Lebih Mahal
Mobil tua sering kali membutuhkan perawatan lebih sering dan lebih mahal dibandingkan dengan mobil yang lebih muda.
Beberapa komponen mungkin sudah aus dan perlu diganti, dan biaya perawatan untuk mobil yang lebih tua bisa lebih tinggi.
Selain itu, mobil lawas biasanya tidak efisien dalam hal konsumsi bahan bakar, sehingga Anda akan mengeluarkan lebih banyak uang untuk bahan bakar dalam jangka panjang.
Membeli mobil baru bisa menjadi pilihan yang lebih hemat biaya.
Mobil baru biasanya lebih efisien dalam hal konsumsi bahan bakar dan memiliki biaya perawatan yang lebih rendah karena kondisi komponen yang masih baru.
Anda juga dapat memanfaatkan garansi dan paket perawatan yang ditawarkan oleh diler resmi.
4. Standar Emisi yang Tidak Sesuai dengan Peraturan
Mobil bekas keluaran lama sering kali menggunakan teknologi mesin yang lebih boros bahan bakar dan belum memenuhi standar emisi yang lebih ketat.
Beberapa kota besar kini mulai menerapkan aturan emisi yang lebih ketat, dan mobil lawas mungkin tidak memenuhi persyaratan tersebut.
Hal ini bisa membatasi penggunaan mobil di area tertentu, atau bahkan menyebabkan Anda harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memperbaiki sistem emisi.